"Sebuah Blog Berisi Kumpulan Puisi Indonesia"


Kamis, 31 Maret 2011

Petualang

--mantera panjang itu mengering sebelum sampai di ujung lidah

Menggores sebuah nama di batang retak jati tua,
dari sela ransel kumal,
dari sempit sudut hidung dan kepulan kabut kretek...
tak ada lagi cahaya...

Nenek tua mengkerut di sudut ruang persegi sempit
menggerutu pada buih dalam segelas vodka
Genteng pada atap rumah sederhana ditumbuhi lumut beludru,
lembab sembab bak mata gadis perawan suci
yang dipaksa ketika enggan menari

--sebungkus roti bakar sisa semalam menjadi bekal

Dengan tetesan darah yang keluar dari sudut mata
menggores sebuah pesan pada cermin kamar mandi tua yang ubinnya tak terawat berabad lamanya;
"bawakan bunga mawar biru tua, selipkan pada nisan retak pada kubur sesiapa, kirimkan saja buatku"

ya..ya..ya
"aku ingin mati saja!"
hmmm..
"jika saja Tuhan dengar..."
hmmm..

Hanya luka sebagai penambah beban lara...
dan cinta yang tak berbentuk pada hati setengah tua...

Atau pergi sajalah, susuri setapak bermahoni dan bercendana!!

Liar imaji tentang batas-batas hati,
menghempaskan diri pada realiti;
"kau telah semaunya kepada Ilahi!!"

Tragedi telah terjadi pada petualang yang terus mencari arti sejati

--mungkin besok, kau dengar kabar, dia telah mati!!


RGS, 30 Maret 2011

Selasa, 22 Maret 2011

Mati Sudah

letih sudah kuziarahi nisan bisu hatimu
meski pada setiap kelopak kamboja tetap kubisikkan pinta
meski pada setiap gumpalan tanah merah tetap tertumpah do'a

parau suaraku dalam teriak memanggilmu
kau malah menjauh
semakin menjauh
jauh...

maka, kukubur pula asa beliaku
tepat di samping nisan hatimu

dalam ketiadaberdayaan hanya ada satu harap,
pada suatu ketika kau ziarahi pula makamnya....


RGS 22 Maret 2011

Sabtu, 19 Maret 2011

Kutikam Engkau!!!

Kutikam engkau!!!

Kutikam engkau di tiga titik tubuh aduhaimu...
Kutikam dahimu, sebagai penghargaanku akan keagungan pikir dan harkat wanitamu
Kutikam bibir delimamu, tanda luruhku akan tutur lembut dan nasehat indahmu

Kutikam engkau!!!
Kutikam engkau di bagian rahasia wanitamu, di bagian yang kumau hanya jadi milikku,
di bagian yang membuatku bertanya-tanya rahasia besar yang tak pernah terungkap pada siapapun,
di bagian yang geloranya membakar hasrat lelakiku tiap malam dingin beku...
Kutikam engkau tepat di hatimu...

Semoga terkaparlah engkau rubuh dalam keinginanku memilikimu...


((buat S yang selalu merahasiakan hatinya padaku))

RGS, 19 Maret 2011

Kamis, 17 Maret 2011

S kemudian D

S...,
Tiupan seruling tak lagi indah
hanya mencipta hingar bingar pemecah gendang telinga
serupa hentakan underground riuh piuh

Tetesan embun di ujung daun pun tak lagi sejuk
menjelma jarum yang menusuk pori-poriku di dingin subuh
serupa senjata bius yang gagal menaklukkan singa

Sabtu, 12 Maret 2011

senseless saturday

...........................
kalaulah tidak mengenal mundur, tahan saja langkah sejenak
lihat pedati yang ditarik lembu
...belum tentu keduanya mau
lihatlah daun yang gugur dari pohon jati
...apakah angin yang memaksa???

kalaulah belum bisa maju, bersimpuhlah saja sejenak
lihat retak lantai pualam
...belum tentu karena hantaman
lihatlah lipatan ujung baju
...bukankah rapinya karena benang ungu???

hey kau pejuang hidup yang di ujung ragu!!
sungguh tidak sehat bagimu jika tak tau;
HIDUP BUKAN HANYA SEPERTI YANG KAUMAU
...........................

RGS 12 Maret 2011

Kamis, 10 Maret 2011

rasa tak tersampaikan

Keinginanku untuk bersamamu adalah keinginan menggarami lautan
Sekuat kutenggelamkan matahari sekuat itu pula rembulan padam

Ilahi terlalu berteka teki dengan hati ini...
sekira tertulis jelas akan jadi apa, tentu tak perlu kuberlama-lama mengeja abjad hari
merangkai detik menjadi minggu merangkai tahun menjadi windu...
masa tak berakhir saat kumau!!

Jika saja kau ceritakan damai yang kau temui dalam mimpi
Jika saja ada lelaki yang bersenda gurau denganmu dalam mimpi
Jika saja ada cinta yang menggelepar dalam dekap hangat tidurmu
Jika saja ada harapan tertanam untuk masa nanti dalam ladang nyaman tidurmu

.......tentang lelaki yang mampu membuatmu
       menjadi Khadijah bagi Muhammad
       menjadi Habibah bagi Abu Bakar
       menjadi Ummu Khultum bagi Umar
       menjadi Ruqayyah bagi Utsman
       menjadi Fatimah bagi Ali...

.......impianmu tentang lelaki yang akan jadi pendamai hatimu. Adakah itu aku???

Setiap do'aku terselip namamu
Berjuta semoga tertuju untuk bahagia dan damaimu
Berjuta semoga berharap nyata...


Keinginanku untuk bersamamu adalah keinginan menggarami lautan
Sekuat kutenggelamkan matahari sekuat itu pula rembulan padam

Tak ada yang abadi apalagi di fananya cinta...
Adalah hanya kenaifan belaka jika kuyakini cinta abadiku padamu...
Entah aku yang tak pandai berdefinisi
Entah engkau yang kura-kura dalam perahu...
Bagaimana setiap fikir tertuju padamu, bahkan tarikan nafasku berat karena kau bergayut di situ...

Aku mencintaimu dalam kesia-siaan
Begitu rumit, sayang...

Uraian kata terlalu bertele-tele jika menceritakan rasa ini

Ketika senja perlahan menampakkan bentuk, kususuri sederhana parasmu
Ketika malam perlahan memastikan hadirnya, kutelisik setiap jengkal pesonamu...
Lalu di dininya hariku...engkaulah bahan curahan hati pada Ilahi Rabbi

Kucoba kubur gelisah tentangmu di pagi cerah bermentari
Namun sang surya tak mau kompromi; menghadirkan birumu di tegasnya radiasi!!!

Duhai wanita penoreh luka...
Kausita semua kesadaranku tentang kearifan cinta
Aku menjadi rusa yang tak tentu akan berhenti berlari dimana...

Semakin kau toreh luka, semakin kurasa berwarna hari-hari

Aaaaaaarrrrrggggghhhhh...

Keinginanku untuk bersamamu adalah keinginan menggarami lautan
Sekuat kutenggelamkan matahari sekuat itu pula rembulan padam

Keinginanku untuk bersamamu adalah keinginan menggarami lautan
Sekuat kutenggelamkan matahari sekuat itu pula rembulan padam

Keinginanku untuk bersamamu adalah keinginan menggarami lautan
Sekuat kutenggelamkan matahari sekuat itu pula rembulan padam

Aaaaaaarrrrrggggghhhhh...


RGS 10 Maret 2011

Rabu, 09 Maret 2011

Lelaki Senja

memendam rindu pada pualam, lelaki senja berdiri pada ujung pengharapan
"cintaku tak pernah padam", katanya pada angin
 
bersenandung pelan menatap sampan, lelaki senja tertawa bersama cintanya yang tersimpan jauh dari pandangan
" kita akan berpisah sayang, sebentar saja kuungkapkan bahwa cintaku tak pernah padam"
 
lelaki senja, 
senyummu lambaikan pada malaikat hatimu 
pada jiwa di kedalaman...


17 Februari 2011 
 (puisi ini pernah kubaca di message..dikirim oleh Google) 

Minggu, 06 Maret 2011

sepi tanpamu

entah malam keberapa tanpa kabar darimu
bahkan angin pun enggan menyampaikan cerita
terbiasa aku mengisap candu suaramu...
     "suaramu bagai kaca bening, yang jika dipukul kala sunyi, 
dentingnya sanggup memeriahkan hari"

kepulan asap rokok membayangkan parasmu duhai cinta...
     "wajahmu sederhana, yang jika sedang bercerita, 
maka semua pesona dunia akan berkumpul di sana"

ya...
ini malam kesekian tanpa kabar darimu
bahkan bulan pun enggan menyampaikan cerita


suaramu...parasmu...

diam-diam kubisikkan tanya pada embun yang turun perlahan;
     "adakah tadi kau sapa bidadariku?"

mungkin hanya pada matahari esok pagi akan kutitipkan sebuah puisi, tentang segala cerita sepi hati yang belum tersampaikan malam ini.



RGS 06 Maret 2011

kali ini CINTA salah


Tertulis pada aspal di sela gerimis:

10 cawan anggur pesonamu
.....memabukkan aku
10 cawan anggur pesonamu
.....habis zinahi raga jiwa rapuh aku
 
jika...
10 cawan anggur pesonamu
.....menzinahi raga yang salah, jiwa yang salah
mohon sadarkan aku!!!


RGS 01 Februari 2011

Sabtu, 05 Maret 2011

Buat Sang Pendamping

mungkin beberapa orang meragukan cintaku padamu dan anak-anak kita...
mungkin beberapa orang meragukan perjuanganku untuk membahagiakanmu dan anak-anak kita...
persetan dengan orang...
asalkan bukan kau yang meragukanku....
<for my lovely wife...i love you full>

RGS

sebuah renungan

pahatan yang salah di masalalu menghasilkan ukiran yang tak berharga di masakini lalu akankah dibiarkan jadi monumen yang memilukan di masadatang???

RGS

Kacau

..dan kulihat bulan perlahan jatuh di pelukan bidadari binal yang sedang duduk menjalin rambut hitam panjangnya...
***sebotol bir @lokalisasi..
RGS

Karang

kyai langitan pernah bertanya: apa yang mampu menggerus kokohnya karang?
kujawab: ombak...
kemudian sahutnya: bukan ombaknya...tapi kerinduan ombak untuk bertemu pantai...
 
**tribute to semua karang yang sedang tergerus...:-)
RGS

memory

17 tahun sudah...wangi air hujan itu masih tersimpan rapi dan selembar sapu tangan putih polos 
***masih......hufff!!!

:'(

--sedangkan sudah kau do'akan, belum tentu terang jalan ini, apalagi jika kau hujani dengan sumpah serapah dan caci maki..... :'(
RGS

for ma luvly wife

tuangkanlah secangkir senyum di kopiku..
tambahkan sedikit do'a ke dalamnya..
biar kubawa segarnya dalam langkahku seharian ini..
lalu duduklah di sampingku untuk mendengar cerita indah malam hari...
RGS 07 Januari 2011

temanku sedang demam cinta

kau pamit untuk sejenak tidak menjadi diri sendiri dengan alasan kau sedang demam cinta...rasanya tidak ada alasan bagiku untuk melarang, karena aku juga pernah demikian
 
RGS

memo di pintu kulkas

ingatkan aku besok pagi-pagi agar tidak menyakitimu seharian nanti
 
RGS

Rindu

..jika pagi-pagi ku tlah merindukan malam bersamamu, salahkah itu??

Jatuh Cinta

...jika sudah tentang cinta, sekuat apa kau gelengkan kepala, dunia tetap tahu kalau kau sedang kejatuhannya...
 
RGS

shoulder to cry on

kesimpulan sementara: 
Tuhan menciptakan dua bahu, yang satu untuk memikul beban tanggung jawab diri, yang satu sebagai cadangan kalau ada yang mau menangis di atasnya...
--> shoulder to cry on..
RGS

Janji Purnama

bertanya kepada sabit tentang kabar purnama...sabit senyum, yakinkan bahwa purnama akan datang dengan indah pada waktunya...
 
RGS

kebebasan

ketika saya tidur, tidak ada yang berani membangunkan...
"biarkan saja...mungkin dia sedang memimpikan kebebasannya.." begitu kata mereka saling larang...
padahal saya lebih suka kalau dibangunkan, lalu mari kita upayakan kebebasan...
 
RGS

Tergoda

kenapa cendrawasih tidak bisa dimiliki?
sementara kibasan bulu-bulu indahnya begitu menggoda mata...
 
RGS

pesan buat sang elang

...pulanglah elang, istirahkan letih sayapmu pada hangat sarang...
 
RGS

Do'a

dhuha:
"Duhai Sang Maha Pembolak-balik Hati dan Cuaca...please, usir nelangsa hariku dengan biru langit bermentari-Mu..."




RGS 

Kita Sekarang

"rantau beton ini meremukkan sendiku," keluhmu suatu ketika...
"toh itu pilihanmu," kusahuti enteng gundahmu...
(bahkan untuk mereguk kopi yang kusuguhkan pun kau sudah hilang selera)

...dan waktu pun berlalu...

"beton itu sudah takluk di telapakku!!" sorakmu ketika kita bertemu tadi pagi...
"hmmm..."

(sungguh tak bisa kusahuti girangmu...karena aku masih di sini...setiap pagi menghadapi secangkir kopi sambil terus hanya bicara mimpi...)


RGS 01 Oktober 2010

LETIH

langkah ini tak bisa tegak lagi, ketika pundak ringkih terhimpit beban berat..
nafas ini tak bisa lega lagi, ketika leher terbelit tali tanggung jawab..
letih jiwa letih raga.....

ntah kemana kan dihempaskan keluh..
ntah kemana kan dilabuhkan kesah..

kitakah salah satu dari bedebah itu?

negeri ini tinggal menunggu runtuh
lihatlah pola kapitalis di segala lini
anak balita diajarkan untuk suka semua yang instan
sementara manula diajarkan memanjakan syahwat
yang dijaga oleh para penguasa hanya citra semata
kalaupun bicara soal kemiskinan...
jawabnya tetap sama: dientaskan!!! (toh ternyata yang terentaskan adalah manusia miskinnya)

negeri ini punya potensi
tapi apalah arti potensi??
yang dibutuhkan adalah sesuatu yang lebih berarti...
reaksi membumi mengenai harkat martabat diri

kita di warung kopi membicarakan hal-hal langitan
melupakan bahwa di rumah periuk kosong tak ada nasi...
lalu pembicaraan berputar-putar soal negeri yang salah pimpin
presiden salah
gubernur salah
bupati salah
walikota salah

negeri ini tinggal menunggu runtuh
mungkin dua tiga menit lagi...

kekayaan alam diperkosa
rakyatnya dimanja dengan subsidi  **yang kadang ditambah kadang ditarik :)

yahudi menjadi panutan kita dalam mencari rezeki
(memang kita akui bahwa yahudi punya banyak rumus untuk multiplying money)
konglomerasi menjadi-jadi...bahkan untuk menjual ubi pun tak ada istilah berbagi...

aaaarrrrrrrggggghhhhhhh!!!

sayang sekali...

negeri gemah ripah loh jinawi berisi para bededah berlagak nabi...

kawan...coba jujur dulu dengan diri:
kitakah salah satu dari bedebah itu???


RGS 9 Februari 2011

Surat buat Tuhan

Dear Tuhan,
Malam tadi Engkau datang dalam mimpiku
berdiri tegak lalu tiba-tiba berlutut di hadapanku;

"Buatkan aku puisi..." demikian rengek-Mu dalam mimpiku

Oh My God!

Aku bukan pujangga, hanya pencinta kata-kata
Aku bukan pula sastrawan, hanya pencinta keindahan tulisan

Lalu bagaimana bisa Engkau memintaku membuatkan puisi untuk-Mu???

Karena aku yakin tak kan ada puisi yang pantas untuk-Mu, maka kutulis saja surat ini...

Dear Tuhan,
Aku berlindung kepada-Mu dari godaan syaithon yang terlaknat....

Aku yakin bukan Engkau yang datang dalam mimpiku...
apalagi merengek meminta dibuatkan puisi

Bukankah Engkau tahu, Engkaulah Maha Puisi dimana segala keindahan tertumpah???

Engkau telah berpuisi dengan indah dalam hidupku ini
....bagaimana tidak indah jika Kau janjikan kenaikan kelas sesudah ujian...
....bagaimana tidak indah jika Kau pastikan ada pelangi setelah hujan...
....bagaimana tidak indah jika Kau hadirkan nikmat sehabis prahara...

Aku saja yang naif dengan diri sendiri:
merasa hebat dengan secuil otak, merasa kaya dengan secuil harta, merasa angkuh dengan secuil tahta
merasa perkasa dengan kuasa dan tenaga padahal tiada berdaya
..........dzolamna anfusana

Dear Tuhan,
Aku hanya bisa membuat puisi cinta kepada wanita dengan ribuan kata mesra
...ada yang terlena ada yang terluka

Pada-Mu kutak sanggup hadiahkan puisi cinta
Engkaulah Sang Maha Cinta

Hanya surat ini Tuhan...
Itupun dengan resiko kehabisan kata-kata

Lebih tepat jika aku memohon dengan sangat
"Janganlah buat aku sesat dengan mimpi-mimpi...hadirlah saja di setiap denyut nadiku dan denyut nadi orang-orang tercintaku...tegur dan hukum sesuai kuasa-Mu...tapi jangan buang cinta-Mu padaku...pada orang-orang tercintaku"

Aku suka dahsyatnya puisi-Mu dalam hidupku.

Demikian saja Tuhan...
(toh sudah kubilang, jika sudah dengan-Mu aku selalu kehabisan kata-kata...)


RGS 19 Februari 2011

Puisi Tengah Malam

mendadak cinta datang tanpa mengetuk pintu
berdiri tepat di hadapanku
menghunjamkan dua suntikan tepat di hati dan otakku...
aku masih terperangah, ketika cinta menyelipkan sebuah catatan kecil di bawah bantalku
kemudian dengan tergopoh telah ada di ambang pintu...
...berlalu...
 
tatkala habis kagetku, kubuka catatan kecil itu:

...maaf atas kehadiranku yang tiba-tiba
...aku mungkin tidak bisa lama menemanimu
...aku mungkin juga tak nyata bagimu
...namun kalaupun aku tlah berlalu
...yakinlah bahwa di hati dan otakmu
...tertinggal jejak sebagai tanda aku pernah menghampirimu.


RGS 5 Februari 2011

Engkau Tlah Hadir di Mimpiku

ada yang berbisik lirih tadi malam;
"jika tiada terbit mentari esok pagi, apa dayamu?"

tidurku tidak pulas tidak pula gelisah
tidurku ada dalam buaian mimpi-mimpi indah

karena tak ada jawaban, bisikan itu kembali berulang;
"jika tiada terbit mentari esok pagi, apa dayamu?"

ah...
mimpiku mimpi indah
tak rela jika terganggu oleh apapun
mimpiku mimpi bersamamu 
tersipu memerah pipiku bilang itu

bisikan itu mengeras bernada paksa;
"jika tiada terbit mentari esok pagi, apa dayamu?"

huh!
tidakkah dia tahu, jika sudah hadir dirimu dalam mimpiku,
lalu apa peduliku jika tiada terbit mentari esok pagi?



RGS 10 Februari 2011

Pagi Ini Tak Ada Puisi

semalaman menunggu mimpi
berharap kau datang dengan selendang ungu lalu mengajak aku menuju samudra biru

semalaman menunggu mimpi
kuingin terulang mimpi denganmu, merasakan bahagia sesaat biarpun semu
jikalah semalam kubermimpi kamu, tentulah ada puisi buatmu di pagiku

terbangun oleh riuh celoteh kecici
kusingkap tudung saji
ah
tidak ada puisi pagi ini



RGS 13 Februari 2011
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...