embun ragu-ragu datang
menyaput tipis kaca jendela
mencetak bayang seraut wajah
>>>>> kulempari kaca jendela dengan murka yang sempurna,
hingga berderai di pecahnya hening malam <<<<<
tolonglah aku duhai embun...
jangan lagi bawa lukisan kekasihku itu
pada ketika malam-malamku merindu
sungguh tak kuat aku...
cukuplah gilaku karena terngiang perpisahan itu
sampaikan saja pesan,
hatiku telah terbelenggu pada cintanya
tak pernah berpaling pada lain wanita
semoga saja segera aku menyusulnya kesana
di surga Sang Maha Pencinta
RGS, 24 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar