"Sebuah Blog Berisi Kumpulan Puisi Indonesia"


Jumat, 30 September 2011

deritaku


Seharian ini otakku dipenuhi tawamu
Tak ada tempat untuk memikirkan yang lain selain kamu
Sudahlah kau siksa aku dengan rindu, kau tambahi pula dengan cemburu

Memang ini deritaku, tapi aku tak yakin kau tega membiarkan aku menikmati derita sendirian

Minggir dikit coba!!
Supaya aku bisa lebih puas menikmati derita ini

Kamis, 29 September 2011

di sisi hati

aku kembali tepat di sisi hatinya
merapikan sarangku yang sempat porak poranda
mungkin aku juga harus mencari beberapa keping kayu bakar
sebab kulihat salju mulai membungkus
 

gerangan apa yang terjadi sepeninggalku?
adakah musim terlalu ganas menerpa?
adakah cercah sinar mentari tak hampir?

sepertinya aku harus lebih sering kembali ke sarangku

tepat di sisi hatinya


RGS

Rabu, 28 September 2011

Dengan Seutuh Hati

urai dulu dekapanmu
mari kita ke beranda
matahari sudah sepenggalah

seduhkan secangkir kopi hitam buatku...seperti biasa
kutunggu di beranda
matahari sedang ramah

Senin, 26 September 2011

janjian

Kemarin sore aku begitu bersemangat
Lepas magrib aku akan bertemu dengan kekasihku
Kami telah membuat janji
"Di tepi telaga kita, ujung sebelah barat," katanya
Aku sudah mematut diri, kusesuaikan dengan seleranya

Mengikuti angin langkahku begitu ringan
Seperti biasa aku tiba sebelum ia datang
"Oh..mungkinkah kau sempatkan mampir ke hutan memetik mawar liar untukku?"
Setiap sepuluh menit kusebut namanya
Terakhir kami janji bertemu, pada purnama dua bulan yang lalu
Dan ia tak hadir, begitu banyak rintangan di jalan

Menurut-Nya

Aku pernah meminta pada Tuhan
Untuk menghilangkan ingatanku tentangmu
Karena aku sudah tidak kuat dengan siksaan rindu
Tuhan menolak, menurut-Nya
Aku tidak mungkin bisa melupakanmu
Karena kau tidak ada dalam ingatanku
Tapi berada tepat di hatiku

Jumat, 23 September 2011

Kepada Suci

Benamkan aku di mata teduhmu
Sedalam mana kau mau
Matipun aku tak apa

Bosan rasanya kujejali kau dengan rayu puja
Di setiap saat di setiap ketika...
Tersentuh pun kau tidak

Saat semua rasa berkumpul menyesak dada
Aku hanya ingin kembali pada masa dahulu
Masa ketika batas antara kita hanya usia

Saat semua beban rindu tak terpikul
Aku hanya ingin kembali...
Kepada suci


RGS

Maukah Kamu?

pada masa silam pahatan luka mencipta puisi
berbondong-bondong camar menghantar keindahan
menyibak hikmah pada setiap tetes darah
selalu pula kubasuh bayang purnama di bening telaga
selalu berulang dalam tiap rentang waktu
hingga jadi candu buatmu...melukaiku!
 

dan aku tetap mencintaimu tanpa syarat...

saat ini aku sedang mengejar matahari

berharap hangatnya dapat keringkan sisa luka,
pulihkan ruam di setiap sisi sayatanmu,
dan sembuhkan lebam bekas hantaman godammu

seka peluhku dengan puisimu

bantu aku menata hati
agar tetap dapat mencintaimu walau kali ini ada syarat;
jangan lagi kau lukai aku...

maukah kamu?


RGS

Teringat Dikau

entah mengapa, tiba-tiba saja kuteringat dikau
sudah makankah?
sehat-sehat sajakah?

entah mengapa, tiba-tiba saja kuteringat dikau

sekarang dimana?
sedang sibuk apa?

entah mengapa...

tiba-tiba saja...
kuteringat dikau...

sudah pensiunkah?

masih di sekolah lamakah?
atau...
ah! jangan dulu...
jangan dulu meninggalkan dunia,
aku belum menjadi seperti petuahmu dulu
tunggulah setahun dua...
kurasa belum lama pula dikau nikmati sertifikasi itu

kuteringat dikau...Ibu Nudiar

tiba-tiba saja...guruku

entah mengapa...



**tribute to Ibu Nudiar...guru SD-ku dulu 


RGS

Masih Ada Aku

Saat kata-kata sudah tak mampu menembus bebal nuranimu..
Saat cinta sudah tak mampu menggairahkan suram harimu..
Saat janji-Nya sudah tak mampu menegarkan asamu..

Saat itulah kau bisa menemuiku yang selalu siap mendengarkan maumu..



RGS 

Kisah Rindu Ini

Mungin hanya saat tubuhku tlah berbalut kafan,
kisah rindu ini berhenti...

Jarak semakin membentang

Masa semakin laju
Sedangkan puisi-puisi perlahan semakin tak bermakna
....mungkinkah segudang persoalan dunia ikut pula menumpulkan nurani?
Ah!

Tanda-tanda kematian begitu banyak terhidang setiap mataku terbuka,

bahkan jelas-jelas menegurku di suatu ketika
Tapi masih saja kuagungkan rindu ini

...padamu...

Mungkin besok, sayang...

Ya, mungkin besok, nisan berpahat namaku ditancapkan
di tanah merah
bertabur bunga
...saat itulah terhenti kisah rindu ini



RGS

AKU INGIN MELEWATI MALAM TANPA BINTANG INI DENGAN MELUKIS SEBENTUK REMBULAN DI TUBUHMU SEBAGAI KANVAS

Begitulah...
Iya, begitulah...


RGS

Sesat

Debu dan pasir bersorak
keriangan mereka membutakanku
tak tampak jalan selurus penggaris
di belokan asal, aku terdampar
di kesesatan yang indah
di pelukanmu...



RGS

Siapa Menenung Siapa?

Kerana habis sudah sekalian cara, kelu sudah lidah menghiba...

hanya 'tuk dapat sekejap bersamamu di dunia..
ndilalah..malah berujung terhina...

Tenung teluh gendam inilah rupanya sebenarnya obat...
Agar kau rasa pula gelisahnya malam resah...agar hanya namaku saja yang kau puja...

Besok, sebelum matahari sepenggalah...kau 'kan tepat di ujung telapakku, menyembah...


RGS

Hujan Mengingatkan Aku Padamu

setiap kali hujan turun, 
aku teringat dirimu...
tetesannya kuserap seakan usapanmu di bahu
iramanya di lembar daun seakan bisikan rindumu
bahkan sesekali kilatnya seakan pendar mata beningmu

hmm...

setengah tahun sudah hujan tak turun
aku kesulitan mengingat dirimu...

so, what can I do?



RGS 

Perjalanan Kita

lucunya perjalanan kita...

berikrar berdua merenangi kolam waktu, 

bergelayut di ranting usia 
lalu bersebelahan pusara

apa yang kita perbuat pada masa antaranya, sayang?



RGS 

Saat Kembali Padamu

Serupa datangnya, senja beranjak dengan gemulai...
bak anak dara melenggang, hilang di kelokan
...merah berganti hitam, malam datang, genit berhias bintang

Aku menenteng lentera kuna, 

bercahaya kunang-kunang raja...

Titip seluruh jiwaku di haribanmu, 

sejenak aku kan melawat ke sorga

...harap kau jaga jiwaku dengan layak...


Bukan tak bersebab kutitip seluruh jiwaku padamu...


Andai malam ini sorga tak membetahkanku...

aku ingin dapat kembali ke pagutanmu
...dengan seutuh jiwa


RGS 

Inginku

Pernah ada yang bertanya padaku
Apa yang paling kuinginkan saat ini

Aku ingin pingsan
sehari atau dua
seminggu atau dua

Dan ketika siuman, dunia sudah berubah
kau ada di sisiku
menggenggam jemariku, berjanji tidak akan ada perpisahan lagi

Hingga, tidak ada lagi sakit, perih dan takut
airmata dukapun tak dibutuhkan lagi

Perempuan Itu

perempuan itu mengais cinta di gundukan nestapa
compang-camping hatinya
tak beralas pula jiwanya

dengan gigih diseruaknya onggok demi onggok

meski di hati kecilnya terbersit kata percuma,
ia tak hirau...

perempuan itu menebar rindu di tumpukan luka

tersaput angin resahnya
tak berbekas pula gundahnya

lihatlah!

pada titik dimana putus asa menghampiri; ia menemukan cinta itu!
cinta yang diperjuangkan dengan harga diri, keringat dan airmata

cinta nan begitu indah di matanya...


belatung yang keluar dari cinta itu,

...serupa anugerah hidup baginya
jamur yang tumbuh di lapuk cinta itu,
...serupa payung dari terik deritanya
pun lumut-lumut yang membungkus cinta itu,
...serupa selimut bagi kesepiannya

cinta yang ditemukannya di gundukan nestapa,

adalah cinta yang telah lama mati berkalang darah
bahkan waktu telah mengundang belatung, jamur dan lumut turut serta

olala!

perempuan itu masih jua menebar rindu

pada tumpukan luka

disiraminya darah
pada tumpukan luka

dengan satu harapan, di suatu ketika, darah itu 'kan bergejolak jua...

dengan gejolak yang sama di dadanya



RGS

Sajak Malam

aku mencari tanda baca yang tepat untuk sajak malam
ketika kunang-kunang hilang cahaya
ketika bintang serupa karang membatu

pada penghujung dini hari

sayang sekali...
aku masih saja bertemu koma



RGS

Cemburu

aku cemburu pada cermin di kamarmu...

RGS

Bulan

"ambilkan bulan, bu..."

senandung anak tetangga mengusik lamunan

 

huh!!!
ibu anak itu terlalu cekatan
pantas tak ada bulan di langit malam ini



RGS

Jangan Tanya Apa-apa

Jangan tanya apa-apa...
aku sedang tak punya jawaban apa-apa...

Risaumu larung sendiri, pada tiap tepi hari

Galaumu jawab sendiri, pada tiap batas mimpi

Aku denganku

Dirimu denganmu

End!

terimalah bingkisan ini...
isinya sekeping cintamu yang aku sudah tak butuh
dan sebuah puisiku yang kau tak lagi suka...

simpan bingkisan ini...

atau hanyutkan saja ke sungai waktu
biar sampai di muara atau tersangkut di hati entah siapa

aku...kamu...end!




RGS 

Kamu

ibu bapakmu
pasti
pasangan
seniman...

hasil karya mereka sungguh indah,

kamu!



RGS

Cintaku

Cintaku sedang sekarat...
kata dokter, cintaku kena asam urat...
disarankan tak usah dulu angkat yang berat-berat...
maka maafkan cintaku tak boleh lagi memikul rindu padamu...

Cintaku sedang sekarat, selain asam urat, rupanya ia kencing manis...

kata dokter, jauhi dulu yang manis-manis...
maka maafkan cintaku belum boleh dekat-dekat denganmu...

Do'akan cintaku cepat sehat, ya...


Apa kabar cintamu?



RGS 

Rabu, 21 September 2011

Rinai Penghujung September

Hujan belum turun sempurna
Namun gigilnya telah membekukan jiwa
Serasa mengembara di tandus Sahara 

Beralas salju sebagai pasirnya
....wajar aku demam

Rindumu sangat kupahami
Tak perlu kalimat berintonasi
Tak perlu pula puisi
Cukup titipkan do'a
....karena akupun sama

Rinai turun tak pasti
Namun tetesnya telah membanjiri dada
Menyeruak mencari muara
Mengalir pula sebagai airmata
....ya, tangisanku bukan pura-pura

Duh, Juwita...
Dengan cara apa kuungkap sesak rindu di dada?
Sedangkan jawab semua tanya masih disimpan Sang Kuasa
Tak ada hak aku memaksa
....tanyalah pada rinai saja

Ia tahu aku begitu mencintaimu...segenap jiwa raga



RGS

Rindu Rindu Rindu

gundah gulana kukemasi segenap rindu...
aku harus buru-buru
malaikat maut sedang mengintaiku di balik pintu
sedangkan aku masih termangu
menghitung ceceran rindu
di empat penjuru

lamat-lamat kudengar kau menyeru
bertanya dengan nada cemburu
"adakah rindu padaku di situ?"
serupa gerutu tak menentu
ah! selalu begitu dirimu
semua rindu ini adalah rindu padamu

nantilah kita bicara rindu

aku harus buru-buru
malaikat maut sedang mengintaiku di balik pintu
sedangkan aku masih termangu
menghitung ceceran rindu
di empat penjuru



RGS

Rabu, 14 September 2011

bagaimana mungkin

Saat aku merindukan dirimu, nafsu makanku baik-baik saja...

Saat aku mengenang semua keindahanmu, jam tidurku baik-baik saja...


Saat aku tahu kau tak bahagia tanpaku, bagaimana mungkin aku bisa baik-baik saja???



RGS

karena cinta

aku ditelanjangi cinta...
tak satupun lagi bisa kusembunyikan dari dunia
orang-orang di pasar menatap tubuh telanjangku
entah karena iba
entah karena mengira aku gila

aku tidak hanya ditelanjangi cinta
aku juga disayatnya dengan belati bermata dua

bukankah dapat kau lihat,

luka yang diciptakannya masih menganga,
masih meneteskan darah?



RGS

rindu, benci dan cinta

Mari duduk di sampingku, teman...
Aku ada cerita sedikit buatmu

Pada suatu hari, Rindu berjalan seorang diri,

menyusuri jalan setapak, sempit, tapi tak tentu ujungnya dimana...

Pada pinggir jalan itu diterangi lampu yang tak tentu pula kapan redupnya
dan kerikil-kerikil yang menghampar di sepanjang jalan,
menyuarakan pekikan penyemangat berbungkus harapan-harapan...
...dan Rindu terus menyusuri jalan itu

Tak berapa lama berjalan, bersualah Rindu dengan Benci,

yang ternyata dari zaman Adam dan Hawa telah menyusuri jalan yang sama
Benci menyapa Rindu dalam teguran yang menghentak kesendirian,
"Tak baik jalan sendiri...bagaimana jika engkau kutemani?"
Rindu menatap lamat-lamat dari ujung rambut sampai ujung kaki Benci
Hmmm...tak ada yang mencurigakan
Semua terbungkus rapi dan menyuguhkan keramahan basa-basi
...maka berjalanlah Rindu dan Benci menyusuri jalan yang tak tentu ujungnya dimana

Rindu semakin asyik ditemani Benci

Perjalanan terasa berwarna-warni
Caci maki, carut marut, dan sesal...tanpa terasa telah melukai kaki Rindu
Darahnya yang mengucur, menjadi jejak pada setiap langkah Rindu
Tapi, Rindu terpedaya tak peduli...

Mengikuti jejak darah Rindu itulah, Cinta menemukannya

Cinta datang bergegas menghampiri Rindu
Menawarkan kain putih pembalut luka
Membawa sekendi embun penawar dahaga
Merentang tali dari pelangi tempat burung-burung hinggap bernyanyi

Karena Rindu bukanlah si Pandir yang keras kepala

Maka tak ayal, tergoda jua ia 'tuk berpaling pada Cinta
Dicobanya membujuk Benci untuk tak murka
Dibelai-belainya Benci agar tak meradang
...maka berjalanlah Rindu dan Cinta menyusuri jalan yang tak tentu ujungnya dimana

Sampai saat kubercerita ini, Rindu dan Cinta masih berjalan bersama, seiya sekata

Mereka jadi tempat bertanya arah bagi pengembara yang menyusuri jalan yang sama
Walau jalan itu tak tentu ujungnya dimana, tapi pada setiap perhentian mereka, Rindu dan Cinta menabur benih bunga-bunga, yang pada masanya akan mekar dan layu berganti-ganti

Sementara Benci telah menggali kuburannya di bawah pohon jati tua...




RGS

gelap

Coba pejamkan sejenak matamu, sayang...
Nikmati kegelapan yang tercipta
Singkirkan gemerlap cinta kasih...sejenak saja, sayang

Ada kejujuran dalam ketiadaan cahaya, toh engkau tahu betapa nyalangnya nurani si buta


Selamilah dahulu gelapmu sebelum engkau merasuk di kegelapanku...

Aku masih akan setia menunggu dalam gelapku, menunggu kau mengenali dan paham gelapmu...


(sebuah catatan di perjalanan, Gunung Medan 28 Agst 2011)




RGS

masihkah mau?

Andai di hati ini kuhanya mampu menyiapkan rumah type 36 yang dicicil 15 tahun pula, masih maukah kau menghuninya?


RGS

senja

Malas benar senja turun
Sedangkan matahari telah sedari tadi enggan

Yang tertinggal hanya ngiang suara halusmu...

tetap memanggilku 'tuk dekap gigilmu
 

Pelangi memayungi Jam Gadang
Seulas senyummu teringat tiba-tiba olehku

Selesai Maghrib kita bertemu dalam do'a, sayang..



RGS

hujan

Hujan membawa pesan dalam rintiknya yang turun segan

Ini gerimis datang entah dari mana...

tak mungkin rasanya membasuh luka, apatah lagi mengundang gairah

Panas tak bersisa, namun dingin belum pula jelma


Hujan membawa pesan dalam rintiknya yang turun segan

..kujalin satu-satu kenangan,...setidaknya untuk merintang waktu, menunggu pelangi warna-warni setelah hujan reda



RGS

Aduh!

Aduh!
Sekujur tubuhku digigil rindu lagi...
Hampir setiap malam kantuk terusir oleh hadirnya ingatan tentangmu

Hitam pulalah lingkar mata ini betanggang mengkhayalkan perjumpaan denganmu...
 

Jarum jam berputar jua tak peduli...dan dingin menambah nyata gigil ini

Aku takut, akan sampai pula masa dimana rasa ini menghambar begitu saja


Iya..

Menghambar kerana tak jua kau jawab semua tanya



RGS

sedang ingin dirayu

Aku sedang ingin dirayu...
tolong kirim puisi untukku, daripada kuminta kau petik bintang satu...



RGS

mencintaimu tanpa penjelasan

Membatulah kau dalam prasangka tak menentu...

Aku bukan seperti sangkamu, sayang...


Tak akan pernah cukup waktumu memahami rumitku..
 
Bukankah sudah kubilang...jika kau mencari bunga-bunga, pergilah ke taman sebelah

Padaku, hanya ada api dan sepiring nasi goreng basi..


Nikmati saja dalam apa adanya, atau pergilah ke sebelah...

bagiku sama saja...
toh, aku mencintaimu tanpa penjelasan apa-apa...


RGS

bukan tiada sebab

Bukan tiada sebab, tiap pagi matahari masih menguning di timur, menyiram sayap burung-burung di dahan...

Tuhan masih memberiku waktu sehari lagi untuk membangun istana untukmu di pinggir telaga tiga warna...


Jangan tertawakan! Itulah sebabnya menurutku...menurutmu apa?




RGS

hari baru

Embun merintih tertahan...
serasa segan meninggalkan dedaunan...
namun mentari bersikukuh menjalankan tugas

Ini hari baru...


Aku belum jua usai menggumuli kepinding...duh!




RGS

tentang rinduku

Rinduku yang sederhana, mencari pelepasan dengan cara yang sangat rumit...



RGS

kefanaan cinta

Inilah kefanaan cinta...

Saat kau dilambung mimpi tentang keabadian engkau padanya, 

Halimbubu merenggutnya keras menjauh...dan lihatlah! 
Bukankah engkau yang terhempas?

Kau pun tak dapat mengundang Halimbubu merenggutmu pula...

Kau akan mencari cinta baru...yang kembali akan kau anggap cinta abadimu

Ah,

Inilah kefanaan cinta...



RGS

namaku Badai

Namaku Badai...
Jika tak kuat layarmu, usahakan jangan pernah bertemu denganku...

Aku tak ingin kapalmu porak poranda dan tak sampai dimana tuju

 

Namaku Badai...
Tanya pada pendahulumu, bagaimana caraku mencabik layar mereka...

Atau kau pikir kau cukup tangguh?




RGS

masih kutunggu

Ini musim gugur ketiga, kasih...
Masih saja kutunggu perjumpaan yang kau janjikan dulu

Saat kulepas wangi rambutmu di dermaga kala itu...tersisa kenangan tawa renyah yang keluar dari sela gigi kecil-kecilmu


Dan kau pasti tahu...aku masih akan tetap setia menunggu...walaupun seribu musim gugur berlalu




RGS

si pendosa itu aku

Bara,
Angin,
Api!!!

.....
 
.....

...aku menyelimuti gigil...


Malam,

Kusam,
Hujan!!!

.....

.....

...aku menjilati peluh...


Menyungailah dua jendela jiwaku...

...akulah si pendosa itu!




RGS

sudah purnama ke berapa ini?

Kupu-kupu bersayap compang-camping, hinggap di bunga setengah layu...kudengar mereka meratap berdua...aih..aih..rupanya mereka meratapi bulan yang belum jua purnama
 
RGS

kau tenung aku

Ada pukau di suaramu...,
ada mantra di bicaramu...magis!

Aku korban tenungmu...
 
RGS

izinkan aku mencintaimu dengan caraku

Kau bertanya di suatu senja,
"Adakah aku di hatimu?"
Kau merayu di suatu ketika,
"Aku tak bisa berhenti memikirkanmu."
 

Aku memilih tak menjawab tanyamu..
Aku tak bisa balas merayumu..

Izinkan aku mencintaimu dengan caraku...


Membangun imajiku sendiri atas segala keindahanmu, karena kau terlalu berharga untuk jatuh di kubanganku...


Aku memilih diam, karena tak ingin menyakitimu dengan segala kebodohanku...


Tak usah kau tanya keberadaanmu di hatiku, tak usah pula kau selalu memikirkanku


Cukup izinkan aku mencintaimu dengan caraku...



RGS

aku adalah kamu

kau punya mata biru tak besar tak sipit, indah...
tapi menipu, saat menahan sungai mengalir di situ

matamu mencoba yakinkan aku, kau baik-baik saja

kau lupa, aku sedang minum kopi di jiwamu


kau punya bibir tak tebal tak tipis, indah...
tapi menipu, saat memaksa senyum padaku

bibirmu berkata padaku, kau baik-baik saja

kau lupa, aku bolak-balik mandi darah di hatimu

tatkala dunia menggilasmu..

tatkala dunia mencibirimu..
tatkala harapan meninggalkanmu..
tatkala kekecewaan menyelimutimu..;

tak perlu mendustaiku...


aku pasti tahu...karena aku adalah kamu

ada namamu dalam do'a dan nafasku...



RGS

sebenarnya kamu siapa?

menurutku, kamu adalah segumpal daging..
yang diselimuti pelangi sebagai kulit..
yang meniru lekukan gitar sebagai badanmu..
yang menari India ketika kusentuh..
yang suka mencubit pinggangku dengan ujung kuku..
yang punya desah dan rintih pada bibir tipis..
menurutku, itulah kamu..

yang selalu memintaku menyetubuhimu pada saat gerimis turun setitik

kalau boleh tahu, siapa kamu, menurutmu???



RGS

Saat Tercantikmu...

Sayang, kau secantik bidadari dengan gaun ungu itu..

Sayang, kau secantik putri dengan gaun putih itu..

Sayang, kau secantik dewi dengan gaun merah itu..

...tapi Sayang, kau akan melebihi kecantikan bidadari, putri, atau dewi saat kau tak memakai apa-apa...sumpah!!


RGS

SAJAK-SAJAK SUNGAI

I.
kau dan batu bak belahan jiwa tak terpisah
tak mesti kau jernih, batu tetap setia
namun ada baiknya kau hati-hati dengan batu...
adanyalah tanda kedangkalanmu

II.

kuhanyutkan galau dan resah ini
pada aliranmu di belakang gubuk bambuku
jangan kau singgah pada hati sesiapa
bawa saja terus ke muara

III.
dua puluh tahun yang lalu, kujala ikan di aliranmu dengan kain sarung,
dan kelamin mungilku timbul tenggelam sambil kencing...

huh!! ikan apa yang ada di air bau deterjenmu?...sekarang!

IV.
mendangkallah engkau sedangkal-dangkalnya!!
daripada kau bawa hanyut bayi mungil tanpa dosa dalam kantong plastik bekas belanja... 



RGS, 090911

sebenar rindu

Kubisiki angin, kuteriaki ombak, kukabari gunung...kuingin mereka tahu, aku sebenar rindu padamu...
 
RGS

Lalui Malam

mari sini kudekap engkau
walau sinar bintang tak terang
embun pun ragu-ragu terlalu cepat datang
dengar siulan ini memanggil
jangan hiraukan gigil

gulita..sunyi..senyap..hanyutlah!!

atau cukupkan saja sinar lampu taman

sayup-sayup menerpa pipi halusmu
kita bernyanyi bersama jangkrik
menampar nyamuk nakal
menggigit pangkal ilalang

syahdu..mesra..sederhana..pasrahlah!!


duhai pujaan, buanglah bimbang

bergegaslah engkau datang
sedang peluk ini tlah terlanjur hangat

mari bersamaku lalui malam...



RGS

MENJEMUR CINTA

Hujan semalam tak berpetir
Cintaku keluar genit mencari hawa
Airmata langit bukan penghalang
... Cintaku sedang meronta-ronta

Dekat terminal antar desa
Cintaku dicegat perempuan muda
Di antara rerintik jarum hujan
Ada kepul asap di sela bibirnya

Tak banyak bicara, cintaku diseretnya...

Bukan pada beludru hangat kamar mewah
Bukan pada selimut hotel bintang lima

Pada rumput lapangan dekat terminal...

Ya..
Saat hujan tak berpetir tadi malam,
Di lapangan dekat terminal antar desa
...cintaku kuyup tersiram noda

Siang ini kujemur cinta di halaman
Jangan pungut, Nona...
Biarkan kering dulu sisa semalam


RGS, 100911

terbang bersamaku

kereta kencana dan kuda terbang telah siap..
dua potong roti dan seember tuak telah sedia..

mari terbang bersamaku malam ini
kita mabuk di pekarangan bulan...

RGS
 

Jangan Konyol

Saat mentari mematuk ubun-ubun, 
saat angin merajuk malas berhembus
Aku sampai di rantau beton ini
Dulu...sepuluh tahun silam

Masih teringat, betapa bersemangat kutenteng sekwintal mimpi
 
Kubopong sekarung harapan..
Inilah kota idaman, 

di sinilah memanggil-manggil intan berlian

Genap sepuluh tahun di rantau ganas ini...


Kutatap pilu tumpukan kardus di depan mata, bahan baku utama istanaku...

Kuusap pula cucuran keringat bercampur airmata...

Ya, penguasa kota mengharamkan adaku

Aku digusur calon apartemen baru...

Mau tak mau, kukemasi mimpi yang mulai basi, 

kupuntali harapan yang tlah bercendawan

Aku pulang...


Menyongsong senyum pematang, menziarahi dangau usang...


Mau tak mau...


¤110911...(sebuah catatan bagi pendatang baru yang tanpa bekal mencoba peruntungan..., jangan konyol, kawan!)


RGS

Aku Cinta Kamu...baru sadar...

Katanya, yang mampu menyakiti kita hanyalah orang yang paling kita cintai..

Jika memang begitu adanya, berarti benarlah bahwa aku mencintaimu

...karena kau telah mampu menyakitiku...


RGS

Tak Mau Jadi Tuhan

Ada pesan masuk untukku di facebook, pengumuman lomba cipta puisi..

Pesertanya boleh sesiapa, syaratnya pun cuma satu...harus lebih atau setidaknya sama indah dengan Kalam Ilahi..Al Qur'an..


Pemenangnya dapat hadiah -Boleh jadi Tuhan selama sebulan-


Wah!, sebagai penyair handal, aku tertarik untuk ikut..
Tapi, ada satu ganjalan......aku takut menang!
 

Membayangkan menjadi Tuhan selama sebulan benar-benar mengundang enggan..
Aku tak mau jadi Tuhan!
...mendengarkan rengekan manusia sedunia yang menghiba dalam do'a-do'a, memilah milyaran permintaan untuk dikabulkan...lalu masih pula diduakan..

Ahh!!

Aku tak mau ikut lomba..

Aku tak mau menjadi Tuhan..


Jangankan sebulan, sedetik saja ogah!


Kau pikir enak jadi Tuhan?




RGS

rindu hangat-Mu

99 butir tasbih tuntas kutelan
99 asma lunas kusebut

kurapal pula do'a-do'a...menghiba

 

bulan sujud
bintang tafakur
senyap malam gelap

aku rindu hangat-Mu




RGS

mari...!!

guliran waktu bukan roda pedati, sayang...
bukan pula lenggok penyu bertelur

acung jarimu jika setuju

...lalu apa yang kau tunggu?

menunggu butir-butir nila menjadi kristal perusak susumu?

duh!


ambil handukmu...mari kita mandi berdua

membasuh khilaf pada suatu masa




RGS

kemana cintamu?

Ke cangkir kopi mana kau tuang panas cintamu?
Aku sedari pagi menunggu dengan secangkir kopi yang mulai suam-suam kuku...



RGS

tabu

Coba tating gundah ini...
atau seret dan lempar ke jurang berkabut -biar tak tampak dari permukaan-...

...sekalian seret juga resahmu, kita tak perlu keduanya!


Entah mengapa, jika ada kamu, semangatku jadi menggebu...apakah itu tabu?




RGS

Senin, 12 September 2011

Perih

Harus kubawa kemana lara hati ini
sedang kaki tidak sanggup menyangga beban diri

Harus kubawa kemana lara hati ini
sedang luka yang kau toreh terlalu dalam, perih begini

Harus kubawa kemana lara hati ini
Sedang cintaku padamu tidak bisa kupungkiri
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...