Hujan belum turun sempurna
Namun gigilnya telah membekukan jiwa
Serasa mengembara di tandus Sahara
Beralas salju sebagai pasirnya
....wajar aku demam
Rindumu sangat kupahami
Tak perlu kalimat berintonasi
Tak perlu pula puisi
Cukup titipkan do'a
....karena akupun sama
Rinai turun tak pasti
Namun tetesnya telah membanjiri dada
Menyeruak mencari muara
Mengalir pula sebagai airmata
....ya, tangisanku bukan pura-pura
Duh, Juwita...
Dengan cara apa kuungkap sesak rindu di dada?
Sedangkan jawab semua tanya masih disimpan Sang Kuasa
Tak ada hak aku memaksa
....tanyalah pada rinai saja
Ia tahu aku begitu mencintaimu...segenap jiwa raga
RGS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar