Saat mentari mematuk ubun-ubun,
saat angin merajuk malas berhembus
Aku sampai di rantau beton ini
Dulu...sepuluh tahun silam
Masih teringat, betapa bersemangat kutenteng sekwintal mimpi
Kubopong sekarung harapan..
Inilah kota idaman,
di sinilah memanggil-manggil intan berlian
Genap sepuluh tahun di rantau ganas ini...
Kutatap pilu tumpukan kardus di depan mata, bahan baku utama istanaku...
Kuusap pula cucuran keringat bercampur airmata...
Ya, penguasa kota mengharamkan adaku
Aku digusur calon apartemen baru...
Mau tak mau, kukemasi mimpi yang mulai basi,
kupuntali harapan yang tlah bercendawan
Aku pulang...
Menyongsong senyum pematang, menziarahi dangau usang...
Mau tak mau...
¤110911...(sebuah catatan bagi pendatang baru yang tanpa bekal mencoba peruntungan..., jangan konyol, kawan!)
RGS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar