"Sebuah Blog Berisi Kumpulan Puisi Indonesia"


Rabu, 14 September 2011

rindu, benci dan cinta

Mari duduk di sampingku, teman...
Aku ada cerita sedikit buatmu

Pada suatu hari, Rindu berjalan seorang diri,

menyusuri jalan setapak, sempit, tapi tak tentu ujungnya dimana...

Pada pinggir jalan itu diterangi lampu yang tak tentu pula kapan redupnya
dan kerikil-kerikil yang menghampar di sepanjang jalan,
menyuarakan pekikan penyemangat berbungkus harapan-harapan...
...dan Rindu terus menyusuri jalan itu

Tak berapa lama berjalan, bersualah Rindu dengan Benci,

yang ternyata dari zaman Adam dan Hawa telah menyusuri jalan yang sama
Benci menyapa Rindu dalam teguran yang menghentak kesendirian,
"Tak baik jalan sendiri...bagaimana jika engkau kutemani?"
Rindu menatap lamat-lamat dari ujung rambut sampai ujung kaki Benci
Hmmm...tak ada yang mencurigakan
Semua terbungkus rapi dan menyuguhkan keramahan basa-basi
...maka berjalanlah Rindu dan Benci menyusuri jalan yang tak tentu ujungnya dimana

Rindu semakin asyik ditemani Benci

Perjalanan terasa berwarna-warni
Caci maki, carut marut, dan sesal...tanpa terasa telah melukai kaki Rindu
Darahnya yang mengucur, menjadi jejak pada setiap langkah Rindu
Tapi, Rindu terpedaya tak peduli...

Mengikuti jejak darah Rindu itulah, Cinta menemukannya

Cinta datang bergegas menghampiri Rindu
Menawarkan kain putih pembalut luka
Membawa sekendi embun penawar dahaga
Merentang tali dari pelangi tempat burung-burung hinggap bernyanyi

Karena Rindu bukanlah si Pandir yang keras kepala

Maka tak ayal, tergoda jua ia 'tuk berpaling pada Cinta
Dicobanya membujuk Benci untuk tak murka
Dibelai-belainya Benci agar tak meradang
...maka berjalanlah Rindu dan Cinta menyusuri jalan yang tak tentu ujungnya dimana

Sampai saat kubercerita ini, Rindu dan Cinta masih berjalan bersama, seiya sekata

Mereka jadi tempat bertanya arah bagi pengembara yang menyusuri jalan yang sama
Walau jalan itu tak tentu ujungnya dimana, tapi pada setiap perhentian mereka, Rindu dan Cinta menabur benih bunga-bunga, yang pada masanya akan mekar dan layu berganti-ganti

Sementara Benci telah menggali kuburannya di bawah pohon jati tua...




RGS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...