I.
kau dan batu bak belahan jiwa tak terpisah
tak mesti kau jernih, batu tetap setia
namun ada baiknya kau hati-hati dengan batu...
adanyalah tanda kedangkalanmu
II.
kuhanyutkan galau dan resah ini
pada aliranmu di belakang gubuk bambuku
jangan kau singgah pada hati sesiapa
bawa saja terus ke muara
III.
dua puluh tahun yang lalu, kujala ikan di aliranmu dengan kain sarung,
dan kelamin mungilku timbul tenggelam sambil kencing...
huh!! ikan apa yang ada di air bau deterjenmu?...sekarang!
IV.
mendangkallah engkau sedangkal-dangkalnya!!
daripada kau bawa hanyut bayi mungil tanpa dosa dalam kantong plastik bekas belanja...
RGS, 090911
Tidak ada komentar:
Posting Komentar