Tiba-tiba angin kehilangan tujuan...
matahari menjilat-jilat rakus ubun-ubun setiap kepala,
sementara arisan para pelacur baru saja akan dimulai
...aku teringat motif bunga-bunga di selendang bunda...
Menetes pula emas sebesar saga, dari pori-pori tanda tanya
rontok satu-satu dalam wadah kebingungan rancu
'Mengapa' tak lagi menjadi penting
'Karena' pun tak lagi akan didengar
Ada Titah yang mengalir di urat nadi
....semalaman aku menyayatnya tak putus-putus
semalam, seperti katamu, "bulan purnama bulat sempurna". lalu mengapa hendak kau hapus
BalasHapus