engkau bukan lelaki biasa
saat wajah tanah mulai disiram cahaya
dan langit mulai menguning terang
kau bergegas menantang api
...aku lihat
seperti tertekan beban pada wajah bergurat halus-halus
namun tetap tersimpan ketenangan...mendamaikan
...mataku menyungai jika mulai bercerita tentangmu
bangga dan haru bergantian sekejap-sekejap....
hanya demi perut-perut lapar kami
dan sedikit harapan menjauhkan kami dari kedunguan,
tak hirau kepal tangan yang tak lagi pasti
pecah...
melemah...
menghela nafas penuh kepenatan
sayangnya aku tak punya kuasa mematri namamu
di lembar sejarah negeri ini,
namun di sanubari ini
engkaulah pahlawan pada awal sejarah diri
engkau memang bukan lelaki biasa
damailah di sana
ayah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar