negeri ini tinggal menunggu runtuh
lihatlah pola kapitalis di segala lini
anak balita diajarkan untuk suka semua yang instan
sementara manula diajarkan memanjakan syahwat
yang dijaga oleh para penguasa hanya citra semata
kalaupun bicara soal kemiskinan...
jawabnya tetap sama: dientaskan!!! (toh ternyata yang terentaskan adalah manusia miskinnya)
negeri ini punya potensi
tapi apalah arti potensi??
yang dibutuhkan adalah sesuatu yang lebih berarti...
reaksi membumi mengenai harkat martabat diri
kita di warung kopi membicarakan hal-hal langitan
melupakan bahwa di rumah periuk kosong tak ada nasi...
lalu pembicaraan berputar-putar soal negeri yang salah pimpin
presiden salah
gubernur salah
bupati salah
walikota salah
negeri ini tinggal menunggu runtuh
mungkin dua tiga menit lagi...
kekayaan alam diperkosa
rakyatnya dimanja dengan subsidi **yang kadang ditambah kadang ditarik :)
yahudi menjadi panutan kita dalam mencari rezeki
(memang kita akui bahwa yahudi punya banyak rumus untuk multiplying money)
konglomerasi menjadi-jadi...bahkan untuk menjual ubi pun tak ada istilah berbagi...
aaaarrrrrrrggggghhhhhhh!!!
sayang sekali...
negeri gemah ripah loh jinawi berisi para bededah berlagak nabi...
kawan...coba jujur dulu dengan diri:
kitakah salah satu dari bedebah itu???
RGS 9 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar