"Sebuah Blog Berisi Kumpulan Puisi Indonesia"


Kamis, 10 Maret 2011

rasa tak tersampaikan

Keinginanku untuk bersamamu adalah keinginan menggarami lautan
Sekuat kutenggelamkan matahari sekuat itu pula rembulan padam

Ilahi terlalu berteka teki dengan hati ini...
sekira tertulis jelas akan jadi apa, tentu tak perlu kuberlama-lama mengeja abjad hari
merangkai detik menjadi minggu merangkai tahun menjadi windu...
masa tak berakhir saat kumau!!

Jika saja kau ceritakan damai yang kau temui dalam mimpi
Jika saja ada lelaki yang bersenda gurau denganmu dalam mimpi
Jika saja ada cinta yang menggelepar dalam dekap hangat tidurmu
Jika saja ada harapan tertanam untuk masa nanti dalam ladang nyaman tidurmu

.......tentang lelaki yang mampu membuatmu
       menjadi Khadijah bagi Muhammad
       menjadi Habibah bagi Abu Bakar
       menjadi Ummu Khultum bagi Umar
       menjadi Ruqayyah bagi Utsman
       menjadi Fatimah bagi Ali...

.......impianmu tentang lelaki yang akan jadi pendamai hatimu. Adakah itu aku???

Setiap do'aku terselip namamu
Berjuta semoga tertuju untuk bahagia dan damaimu
Berjuta semoga berharap nyata...


Keinginanku untuk bersamamu adalah keinginan menggarami lautan
Sekuat kutenggelamkan matahari sekuat itu pula rembulan padam

Tak ada yang abadi apalagi di fananya cinta...
Adalah hanya kenaifan belaka jika kuyakini cinta abadiku padamu...
Entah aku yang tak pandai berdefinisi
Entah engkau yang kura-kura dalam perahu...
Bagaimana setiap fikir tertuju padamu, bahkan tarikan nafasku berat karena kau bergayut di situ...

Aku mencintaimu dalam kesia-siaan
Begitu rumit, sayang...

Uraian kata terlalu bertele-tele jika menceritakan rasa ini

Ketika senja perlahan menampakkan bentuk, kususuri sederhana parasmu
Ketika malam perlahan memastikan hadirnya, kutelisik setiap jengkal pesonamu...
Lalu di dininya hariku...engkaulah bahan curahan hati pada Ilahi Rabbi

Kucoba kubur gelisah tentangmu di pagi cerah bermentari
Namun sang surya tak mau kompromi; menghadirkan birumu di tegasnya radiasi!!!

Duhai wanita penoreh luka...
Kausita semua kesadaranku tentang kearifan cinta
Aku menjadi rusa yang tak tentu akan berhenti berlari dimana...

Semakin kau toreh luka, semakin kurasa berwarna hari-hari

Aaaaaaarrrrrggggghhhhh...

Keinginanku untuk bersamamu adalah keinginan menggarami lautan
Sekuat kutenggelamkan matahari sekuat itu pula rembulan padam

Keinginanku untuk bersamamu adalah keinginan menggarami lautan
Sekuat kutenggelamkan matahari sekuat itu pula rembulan padam

Keinginanku untuk bersamamu adalah keinginan menggarami lautan
Sekuat kutenggelamkan matahari sekuat itu pula rembulan padam

Aaaaaaarrrrrggggghhhhh...


RGS 10 Maret 2011

2 komentar:

  1. jangankan menyampaikan rasa ...
    memahami rasa pun aku tak bisa ...
    sampai akhirnya kusadari semua sudah tidak mungkin.
    hatiku sudah dilabuhkan ketika kutahu ttg rasa itu
    janjiku tak mungkin berpaling

    BalasHapus
  2. Sebegitu tajamkah pisau yg bernama cinta melukaimu sobat?
    Percayakanlah saja pada Sang Pemilik Cinta. Biarkanlah Khadijahmu menemukan Muhammadnya.
    Bukankah indah menyimpan cintanya di sedikit ruang luas hatimu?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...