entah malam keberapa tanpa kabar darimu
bahkan angin pun enggan menyampaikan cerita
terbiasa aku mengisap candu suaramu...
"suaramu bagai kaca bening, yang jika dipukul kala sunyi,
dentingnya sanggup memeriahkan hari"
dentingnya sanggup memeriahkan hari"
kepulan asap rokok membayangkan parasmu duhai cinta...
"wajahmu sederhana, yang jika sedang bercerita,
maka semua pesona dunia akan berkumpul di sana"
maka semua pesona dunia akan berkumpul di sana"
ya...
ini malam kesekian tanpa kabar darimu
bahkan bulan pun enggan menyampaikan cerita
suaramu...parasmu...
diam-diam kubisikkan tanya pada embun yang turun perlahan;
"adakah tadi kau sapa bidadariku?"
mungkin hanya pada matahari esok pagi akan kutitipkan sebuah puisi, tentang segala cerita sepi hati yang belum tersampaikan malam ini.
RGS 06 Maret 2011
tolong kasih tau aku sekarang dimana? di tengah malam y banyak bintang, ato terlalu buta untuk melihat bintang.
BalasHapussedih sekali...matahari jg akan sedih klo dititipin puisi begini
BalasHapus* gmn mau ngasih tau, kl aku gak tau sapa kamu??
BalasHapus** sedih memang!!
merindu di kejauhan ...
BalasHapusberharap bulan jatuh ke pelukan
apadaya waktu enggan berkawan ...
hmmmmmmmm ... mengapa malam jadi begitu menjemukan
BalasHapusakankah semburat mentari pagi bisa mengusir kelam
teruslah menulis puisi ... :*(
BalasHapus