"Sebuah Blog Berisi Kumpulan Puisi Indonesia"


Senin, 23 Mei 2011

Pelakon Gagal

aku menatap cermin
kulihat kecemasan dan putus asa,
dari bayangan duka dan penatnya jiwa
lakon yang tersaji tak ada yang sesuai dengan kehendak diri
kekerdilan mengintip dari balik sebuah senyum terpaksa
mintaminta mati...


dada disesaki labirin tak berkesudah
ada aroma iblis di nadiku,
amarahnya mengalir ke seluruh pembuluh
berbalik lagi ke jantung dengan semangat membunuh
rajamannya melantak tubuh luluh...

jendela-jendela memapar sandiwara bisu
bertuturgerak menghibur sunyi jiwa
entahlah, aku duduk saja di dahan...
penonton atau sutradara kah?
aspal hitam menjadi latar
sandiwara itu menjadi begitu hening
manakala para peran membawa belati masing-masing
semua menatapkan mata elang, ke arahku
dahan bertumpu berderak keras!!

aku menitipkan iri pada bayangan dalam cermin,
yang masih saja tersenyum ketika dihardik penguasa zaman
malah asyik merangkul pelacur di bawah lampu taman kota
mengusir dingin pada segelas kopi hitam tanpa gula,
pemanisnya embun yang turun seperti kabut
tragis tak dikenalnya, walau jiwa raga tercabik-cabik,
siapa, sih dia??

aku mengulurkan secarik kertas pada bayangan dalam cermin
segera diraihnya dan disobek tiga bagian
kuat-kuat kutahan tanya...
lalu, kulihat dia melipat masing-masing menjadi pesawat dan layang-layang
dan dia menulis puisi serta sajak dengan tinta darah hitamnya...

aku bersalaman dengan bayangan dalam cermin
aku mengakui ketegarannya mengajarkan aku arti menjadi pelakon sandiwara kejam kehidupan
walaupun, dia dan aku adalah pemain yang selalu menjadi korban...
dimatikan ketika sandiwara belum usai!!!


RGS, 23 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...