malam ini tlah kubelah dua rembulan,
setengahnya kugantung di serat kelambumu, biar terang bunga tidurmu...
setengahnya lagi, biarlah tetap terpatri di langit tak berbintang, sebagai pelita bagiku, menyusuri jalan menuju bilik hatimu...
nanti, jika kau dengar ketukan di dadamu...biarkan saja...
itu aku, yang sedang berusaha minta izin masuk ke dalamnya
jangan kau buka, juwita...
nikmati saja iramanya
aku baik-baik saja di berandamu...
bukankah karena senyum rembulan,
kita 'kan bertemu dalam mimpimu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar