BENING DAMHUJI
Tidak mungkin kau tak punya cermin,
karena peradaban sudah maju...
Tapi kau tak memanfaatkannya untuk berkaca...
Hingga kau tak melihat potensi dan kesempurnaan diri sendiri
Ah, malah kau bercermin di telaga keruh...
Yang muncul di permukaan hanyalah sketsa buram
Bahkan wajahmu tak berbentuk,
pecah belah retak-retak tak sempurna
Sebegitukah kau memberi nilai kepada orang lain?
Laksana ujud wajahmu di telaga itukah?
Bah, naif nian dirimu!
Tahukah penilaianku tentang kau?
Kau pandir!
Kau buta peluang-peluang!
Kau manusia hidup berjiwa mati!
Kau tak layak dimiliki jaman manapun!
Kau bukan bagian dari peradaban!
Kau pungguk rindukan rembulan!
Kau katak dalam tempurung batu!
Kau tak pantas mendapat senyum manisku!
Dan, kau rugi total!
Duh..!
Kau membuatku berdosa sebenarnya, karena sejak kini aku tak suka manusia sepertimu...
Sungguh ini kejujuran yang disukai Tuhan!
Tidak mungkin kau tak punya cermin,
karena peradaban sudah maju...
Tapi kau tak memanfaatkannya untuk berkaca...
Hingga kau tak melihat potensi dan kesempurnaan diri sendiri
Ah, malah kau bercermin di telaga keruh...
Yang muncul di permukaan hanyalah sketsa buram
Bahkan wajahmu tak berbentuk,
pecah belah retak-retak tak sempurna
Sebegitukah kau memberi nilai kepada orang lain?
Laksana ujud wajahmu di telaga itukah?
Bah, naif nian dirimu!
Tahukah penilaianku tentang kau?
Kau pandir!
Kau buta peluang-peluang!
Kau manusia hidup berjiwa mati!
Kau tak layak dimiliki jaman manapun!
Kau bukan bagian dari peradaban!
Kau pungguk rindukan rembulan!
Kau katak dalam tempurung batu!
Kau tak pantas mendapat senyum manisku!
Dan, kau rugi total!
Duh..!
Kau membuatku berdosa sebenarnya, karena sejak kini aku tak suka manusia sepertimu...
Sungguh ini kejujuran yang disukai Tuhan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar