Cukup perkasakah kau menantang maut?
Sedang kau hanya secoreng arang di tubuh bumi
Kau mungkin pelakon handal di sinema hidup
Seribu wajah seribu senyum
Lalu kau menenggak anggur sukacita
dari piala sesembahan dewa
Kau mungkin penyair ulung
Menabur ludah pada banyak wajah
Lalu kau menjilat ceceran darah
dari hati yang patah
Kau mungkin dipuja
Kau mungkin pemuja
Kau mungkin sesiapa saja yang sanggup menggenggam hasrat dan imaji sesiapa pula
Namun cukup perkasakah kau menantang maut?
Kurasa kau hanya kan mencoreng arang di wajah
Aku bicara tentang kita, atau tentang kami saja pun tak apa
Airmata membelanga tatkala teringat ini cerita
Maut memang selalu jadi sebuah cerita...
dengan genangan airmata berbelanga-belanga.
Jikalah saja.
RGS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar