ANNI SOETARDJO
Sudah lama aku fakir
Syairku terperangkap bubu hilir mudik
Di sungai-sungai kering stanza afkir
Oh, syairku jungkir balik kata-kata pelik
Mana yang untukku ?
Mana-mana pula rindu sederhana seorang kawan lama
Mengukir jendela dan langit-langit bersama-sama menembus kanopi
Bertepi garis horizon senja-senja
Dia menguntai manik-manik metafora dengan kata dua-dua
Untuknya untukku
Lalu dipakaikan kalung itu ke leher jenjangku seperti aqualung para penyelam
Abalon dan mutiara menunggu dibalik terumbu
Lautan sajak penuh huruf “U”
Untukku, untukku, untukku…
Kali ini bisakah untukku saja ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar