Pada kuning hamparmu, sujudku berkhidmat
Bulir-bulir adalah harapan penuh senyum
Matahari dan sungai merangkai pelangi
Pada lupa akan bergantinya musim, kepalku meradang
Retak-retak tanah adalah matinya tengadah syukur
Matahari dan sungai bergidik mengkerut
Sajadahku berduri
Kuinjak sekeruh hati, sebagai alas maki-makian keji
Pada air sungai yang tak lagi mengaliri
Bengkulu, 10 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar