Baru saja kuketuk hatimu
tapi tak ada jawaban lagi
inilah aku
sendiri
Sungguh aku ketakutan, sayang...
Jangankan mengharap hadirmu ceritakan pedihku...
Menangispun aku tak berani lagi
Kamis, 30 Juni 2011
Selasa, 28 Juni 2011
berdua
duduk dekat sini, sayang...
ceritakan perih pedihmu
curahkan cerita laramu
bagikan beban hatimu
aku tak pernah jauh-jauh, sayang...
mengobati perih pedihku
menjalani cerita laraku
menating beban hatiku
mungkin indah jika kita hadapi
perih pedih cerita lara beban hati ini...berdua
RGS, Juni 2011
habis
aku berputar-putar dalam labirin maya
tiap sisinya tajam menggoreskan luka
berdarah pada tiap ketika,
mengering nadi...
robohlah raga,
habis!!!
RGS
sepi
sepi menghimpit dada,
teringat jiwa-jiwa
siapakah lagi akan jadi gembala?
sunyi di tengah riuh pesta,
terkenang puji-puja
kemanakah lagi akan bermuara?
aku dibabat hasrat,
sekarat...
menenteng hari-hari berkarat
...mengenang kala dahulu
RGS, Juni 2011
sapalah rinduku
gerangan apa yang membuatmu enggan menyapa rinduku?
kasihanilah rasaku itu...
dari membeku, sekarang ia perlahan membatu
cepatlah sapa ia dengan salam terbaikmu,
sebelum ia berlumut dan mengganggu keindahan halaman jiwamu
RGS
perjumpaan
hasrat ini menghempaskan tubuhku
pada kegamangan tepi jurang penantian
sementara selaksa pesona tetap menghunjam alam khayalku
dibuai-buai...lalu dicincang seribu!
terbelah-belah sudah imaji ini
berkeping-keping, lalu mendebu tersiram ketakpastian...
aku lelah merajut mimpi
menganyam angan
meninabobokan logika
aku ingin perjumpaan denganmu, sayang...
meski sekejap
tapi nyata....
RGS, 28 Juni 2011
Jumat, 24 Juni 2011
Raja dan Ratu Bohong
Orang-orang di sekitarku sudah biasa kubohongi
Diriku sendiri setiap hari kudustai
Tuhan pun pernah kutipu dengan doaku yang tidak jujur
Hanya padamu, aku masih bisa menghadirkan aku yang sebenarnya
Jadi...
Kuminta padamu,
jangan pernah berhenti membohongiku
Karena...
kalau kau berhenti membohongiku maka aku tak sanggup lagi berkata jujur padamu
Diriku sendiri setiap hari kudustai
Tuhan pun pernah kutipu dengan doaku yang tidak jujur
Hanya padamu, aku masih bisa menghadirkan aku yang sebenarnya
Jadi...
Kuminta padamu,
jangan pernah berhenti membohongiku
Karena...
kalau kau berhenti membohongiku maka aku tak sanggup lagi berkata jujur padamu
Kamis, 23 Juni 2011
june rhapsody
rhapsody dari kejauhan...
memenuhi sepoi angin meski sayup
mengundang hati berdendang
mengajak resah beranjak
perlahan kakiku mengetuk irama...
aduh!
resah ini masih digdaya
mencengkeram jiwa dengan kuku-kuku angkuhnya
rhapsody itu sia-sia...
perlahan melamat...menjauh
tinggal raga rapuh ini tersudut di sepi hari-hari
segala keindahan menjauh...
jauh.....
RGS, 23 Juni 2011
Rabu, 22 Juni 2011
ingin
Aku ingin buta saja,
...agar tak kulihat lagi senyumanmu
Aku ingin tuli saja,
...agar tak kudengar lagi merdu tawamu
Aku ingin lumpuh saja,
...agar tak kukejar lagi bayanganmu
Tapi aku tak ingin jadi bisu,
...karena aku masih ingin menyebut namamu dalam mimpiku
RGS, 22 Juni 2011
Kamis, 16 Juni 2011
muaraku
di aliran sungai ini hanyutlah gundah masa remajaku
tersangkut pada satu ranting menjelang muara
terjuntai-juntai menjejak gemerisik air
suatu ketika, anak dara kampung sebelah pergi membasuh muka
...tersandung ia pada gundahku
hanyutlah lagi menuju muara
terpelanting pun terantuk
pada deras sungai dan batu-batu
...........kasihan rasa gundah itu
hanyut sedari aku remaja,
baru di usia senjaku ia sampai ke muara
.....muaramu.
RGS, 16 Juni 2011
gerhana purnama
Kau teriak pada purnama,
"Jangan sudahi terangmu! Perhelatanku baru dimulai..."
Lalu kau ajak ilalang menari, masih di tepian telaga Dendam Tak Sudah
menjulang angan di sela-sela pucuk nyiur
pada bangku-bangku teronggok sejuta kisah
dan...malam menuju dinihari
Kau senyumi purnama,
"Terima kasih rembulan...kau sinari malam syahdu ini..."
Larut pulalah hasrat pada dingin yang menyelip sumsum
gairah membuncah menuju titik bernoktah merah...
Maka, salah siapa jika purnama tiba-tiba gerhana?
RGS, 16 Juni 2011
Rabu, 15 Juni 2011
pagi basah
rinai di pagi buta...
tak sabar pula katak menggaungkan irama basah
ujung daun melentik-lentik gembira
laksana mendapat anugerah tak terkira
lumut di sela batu taman pun tak kalah riangnya
perlahan pupuslah sisa embun di jendela...
basah sudah pagiku...
tolong jangan sirami pula dengan air mata laramu
RGS, 15 Juni 2011
Selasa, 14 Juni 2011
tanya rancu
Tiba-tiba angin kehilangan tujuan...
matahari menjilat-jilat rakus ubun-ubun setiap kepala,
sementara arisan para pelacur baru saja akan dimulai
...aku teringat motif bunga-bunga di selendang bunda...
Menetes pula emas sebesar saga, dari pori-pori tanda tanya
rontok satu-satu dalam wadah kebingungan rancu
'Mengapa' tak lagi menjadi penting
'Karena' pun tak lagi akan didengar
Ada Titah yang mengalir di urat nadi
....semalaman aku menyayatnya tak putus-putus
...selendang bunda koyak di pinggir...
lalu beritamu ini tentang apa, sayang?
RGS, 14 Juni 2011
Senin, 13 Juni 2011
good bye
kau yang bersabda, Ratu...
akan kucoba kubur
akan kucoba buang
akan kucoba tepis
akan kucoba hapus
..............semua tentangmu, Ratu
(walau masih tersisa harap menjadi Raja bagimu, suatu ketika)
RGS, 13 Juni 2011
akan kucoba kubur
akan kucoba buang
akan kucoba tepis
akan kucoba hapus
..............semua tentangmu, Ratu
(walau masih tersisa harap menjadi Raja bagimu, suatu ketika)
RGS, 13 Juni 2011
Sabtu, 11 Juni 2011
selamat malam
selamat malam, juwita...
malam ini tlah kubelah dua rembulan,
setengahnya kugantung di serat kelambumu, biar terang bunga tidurmu...
setengahnya lagi, biarlah tetap terpatri di langit tak berbintang,
sebagai pelita bagiku, menyusuri jalan menuju bilik hatimu...
nanti, jika kau dengar ketukan di dadamu...biarkan saja...
itu aku, yang sedang berusaha minta izin masuk ke dalamnya
jangan kau buka, juwita...
nikmati saja iramanya
aku baik-baik saja di berandamu...
bukankah karena senyum rembulan,
kita 'kan bertemu dalam mimpimu?
RGS, 10 Juni 2011
Jumat, 03 Juni 2011
kamu
akulah si pemulung itu...
mengumpulkan remah-remah pesonamu
pada terik garang siang
pada gigil dingin malam
saat bermatahari
saat berembun pagi
lalu kubingkai pada sebuah pigura ungu
dihias bunga-bunga sajak, puisi dan lagu
dibungkus sanjungan berbeludru
diberi pita mimpi-mimpi biru
kuhantar ke berandamu...
bukalah, sayang...
lalu puji sendiri keindahanmu,
syairku sudah tak sanggup!!!
RGS, 03 Juni 2011
mengumpulkan remah-remah pesonamu
pada terik garang siang
pada gigil dingin malam
saat bermatahari
saat berembun pagi
lalu kubingkai pada sebuah pigura ungu
dihias bunga-bunga sajak, puisi dan lagu
dibungkus sanjungan berbeludru
diberi pita mimpi-mimpi biru
kuhantar ke berandamu...
bukalah, sayang...
lalu puji sendiri keindahanmu,
syairku sudah tak sanggup!!!
RGS, 03 Juni 2011
ombak, karang dan pantai
pantai...
titip salamku pada karangmu,
kulihat ombak begitu merindunya...
kadang kikis tegarnya, kadang ombak nan pecah
karang...
titip salamku pada pantaimu,
kulihat ombak begitu merindunya...
kadang senyum pada buih, kadang mundur tak mau digapai
duhai pantai dan karang...
aku ingin jadi ombakmu, tak jemu menghampiri
apa jua nan terjadi
RGS, 03 Juni 2011
titip salamku pada karangmu,
kulihat ombak begitu merindunya...
kadang kikis tegarnya, kadang ombak nan pecah
karang...
titip salamku pada pantaimu,
kulihat ombak begitu merindunya...
kadang senyum pada buih, kadang mundur tak mau digapai
duhai pantai dan karang...
aku ingin jadi ombakmu, tak jemu menghampiri
apa jua nan terjadi
RGS, 03 Juni 2011
mimpi
mimpiku urung menetas...
pecah ketika sepertiga malam belum berlalu
cikal bakal bahagia dalam cangkangnya pun mati pula
menjadi bangkai bernanah-nanah
tutup hidungmu, kawan...
jangan sampai bau busuk bangkai mimpiku mengganggu selera makan siangmu...
RGS, 03 Juni 2011
pecah ketika sepertiga malam belum berlalu
cikal bakal bahagia dalam cangkangnya pun mati pula
menjadi bangkai bernanah-nanah
tutup hidungmu, kawan...
jangan sampai bau busuk bangkai mimpiku mengganggu selera makan siangmu...
RGS, 03 Juni 2011
Kamis, 02 Juni 2011
rindu
aku dirajam rindu, disiksa oleh hunjaman rasa ingin bertemu...
menjejak luka pada jiwa rapuhku,
meski luka tak lagi keluarkan darah,
tetesannya beribu tanda baca,
menggenang dalam satu tanda tanya:
adakah engkau juga?
RGS, 2 Juni 2011
menjejak luka pada jiwa rapuhku,
meski luka tak lagi keluarkan darah,
tetesannya beribu tanda baca,
menggenang dalam satu tanda tanya:
adakah engkau juga?
RGS, 2 Juni 2011
Langganan:
Postingan (Atom)